0
komentar
Batik : Bukti Nyata Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Budaya
undefined
11.November
11.November
2
Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Hal ini didasarkan pada
penetapan batik sebagai warisan budaya tak
benda (Intangible Cultural Heritage) Indonesia secara resmi oleh UNESCO (United
Nation Educational, Scientific , and Cultural Organization) pada tanggal 2
Oktober 2009 setelah perebutan panjang dengan Malaysia.
Tak
lama setelah batik kembali menjadi warisan budaya kita, batik menjadi tren
fashion di masyarakat. Banyak outlet dan butik batik. Batik tidak hanya
digunakan untuk pakaian tapi juga tas dan berbagai aksesoris menarik lain.
Namun, apakah kita sadar bahwa batik baru memasyarakat sebagai tren fashion
setelah direbut oleh negara lain?
Sebelum
terjadinya claim oleh Malaysia minat masyarakat akan batik sangatlah minim.
Seperti yang disebutkan oleh mediaindonesia.com baru pada saat diakui oleh
UNESCO minat masyarakat akan batik melonjak hingga 40 persen. Hal ini
membuktikan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya Indonesia.
Disamping
itu kurangnya kesadaran masyarakat akan budaya juga terbukti dengan adanya Hari
Batik. Hal ini direalisasikan oleh pemerintah lagi-lagi untuk menyadarkan
masyarakat akan pentingnya batik sebagai warisan budaya Indonesia. Terbukti
bahwa masyarakat hanya menggunakan batik untuk even tertentu. Banyak yang
menganggap bahwa batik hanya cocok digunakan untuk acara resmi. Faktanya meskipun
telah direalisasikan hari batik terbukti hanya segelintir orang saja yang
menerapkannya.
Berdasarkan
berbagai permasalahan tersebut tentu diperlukan aksi lebih jauh dari pemerintah
untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya budaya Indonesia seperti batik.
Perlu lebih banyak diadakan pameran atau festival tentang budaya Indonesia
supaya masyarakat tertarik untuk menjaga keleestarian budaya bangsa kita.